Minggu, 16 Desember 2007

Klasifikasi Desain Pemasaran

KLASIFIKASI DESAIN RISET PEMASARAN


1. Tujuan utama riset eksploratoris adalah memberikan wawasan dan pemahaman atas masalah yang dihadapi peneliti, informasi yang dibutuhkan pada tahap ini biasanya relatif dirumuskan secara longgar dan proses risetnya sendiri fleksibel dan tidak terstruktur, jumlah sampel kecil dan tidak harus representatif, temuan bersifat tentatif.

2. Riset konklusif bertujuan menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan spesifik. Informasi yang dibutuhkan harus dirumuskan secara jelas, lebih terstruktur dan formal, didasarkan pada sampel besar dan representatif. 

PERUMUSAN MASALAH

Pedoman utama dalam merumuskan masalah riset pemasaran adalah :


  • Memudahkan peneliti dalam mengumpulkan semua informasi

  • Memandu peneliti dalam merumuskan desain penelitian

      Perumusan masalah sebaiknya :


  • Singkat dan jelas
  • Dalam bentuk kalimat pertanyaan
  • Mengandung minimal satu variabel

          Contoh :

  • Bagaimana profil demografis dan psikologis pelanggan Toko “ Laris Terus “ ?

  • Apakah profil tersebut berbeda dengan pelanggan toko-toko pesaing ?









KLASIFIKASI DESAIN RISET PEMASARAN


1. Tujuan utama riset eksploratoris adalah memberikan wawasan dan pemahaman atas masalah yang dihadapi peneliti, informasi yang dibutuhkan pada tahap ini biasanya relatif dirumuskan secara longgar dan proses risetnya sendiri fleksibel dan tidak terstruktur, jumlah sampel kecil dan tidak harus representatif, temuan bersifat tentatif.

2. Riset konklusif bertujuan menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan spesifik. Informasi yang dibutuhkan harus dirumuskan secara jelas, lebih terstruktur dan formal, didasarkan pada sampel besar dan representatif. 










Jumat, 14 Desember 2007

Manajemen Pemasaran

Penetapan Posisi dan Differensiasi

Penetapan posisi (positioning) : adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara pesaing) didalam benak pelanggan sasarannya.

Gagasan yang harus dikemukakan dalam memposisikan produknya : misal manfaat atau fitur.

- Penetapan posisi dengan manfaat tunggal (single-benefit positioning)
- Penetapan posisi dengan manfaat ganda (double-benefit positioning).

Empat kesalahan utama dalam penetapan posisi

Penetapan posisi yan kurang (underpositioning).
Penetapan posisi yang berlebihan (overpositioning).
Penetapan posisi yang membingungkan (confused positioning).
Penetapan posisi yang meragukan (doubtful positioning).

Cara perusahaan memilih penetapan posisinya :
- Penetapan posisi berdasar atribut
- Penetapan posisi berdasar manfaat
- Penetapan posisi berdasar penggunaan/penerapan
- Penetapan posisi berdasar pemakai
- Penetapan posisi berdasar pesaing
- Penetapan posisi berdasar kategori produk
- Penetapan posisi berdasar mutu/harga

Pernyataan penetapan posisi

Menyatakan keanggotaan dalam kategori tertentu
Menunjukkan ke khasan dibanding angota lainnya.

Mengkomunikasikan penetapan posisi :
Menggunakan seluruh unsur bauran pemasaran
Misal : “terbaik dalam mutu” → mutu dikomunikasikan dengan tanda dan isyarat fisik yang biasa orang gunakan untuk menilai mutu.
Mutu dikomunikasikan dengan harga → harga yang mahal menunjukkan produk bermutu tinggi.

Differensiasi

Differensiasi : proses menambahkan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing.

Kriteria perbedaan tersebut :
- Penting
- Khas
- Unggul
- Sulit dimasuki
- Dapat dijangkau harganya
- Mampu menghasilkan laba

Dimensi-Dimensi Differensiasi

1. Differensiasi Produk
2. Differensiasi Pelayanan
3. Differensiasi Personalia
4. Differensiasi Saluran Pemasaran
5. Differensiasi Citra

1. Differensiasi Produk :
- Bentuk
- Keistimewaan
- Kinerja
- Kesesuaian
- Daya Tahan
- Keandalan
- Mudah Diperbaiki
- Gaya
- Rancangan

2. Differensiasi Pelayanan

- Kemudahan Pelayanan
- Pengiriman
- Pemasangan
- Pelatihan Pelanggan
- Konsultasi Pelanggan
- Pemeliharaan dan Perbaikan
- Keramahan

3. Differensiasi Personil

- Kemampuan
- Kesopanan
- Dapat Dipercaya
- Dapat Diandalkan
- Cepat Tanggap
- Komunikasi

4. Differensiasi Saluran

- Cakupan
- Keahlian
- Kinerja

5. Differensiasi Citra

- Lambang
- Media
- Atmosfir
- Peritiwa

Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis

Terdapat 3 macam pengujian hipotesis. Jenis mana yang akan dipakai tergantung pada “ kalimat hipotesis”.
1. Uji dua pihak (two tail) bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A = produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A # kualitas produk B
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 # µ2

Untuk hipotesis asosiatif
Hipotesis nol : Tidak terdapat hubungan antara X dengan Y
Hipotesis alternatif : Terdapat hubungan antara X dengan Y
Ho : ρ = 0
Ha : ρ # 0


2. Uji pihak kiri bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A paling sedikit sama dengan produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A lebih kecil dari kualitas produk B
Ho : µ1  µ2
Ha : µ1 < µ2

Untuk hipotesis asosiatif :
Hipotesis nol : hubungan antara X dengan Y paling sedikit /kecil 0.75
Hipotesis alternatif : hubungan antara X dengan Y lebih kecil dari 0,75
Ho : ρ  0,75
Ha : ρ < 0,75


3. Uji pihak kanan bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A paling besar sama dengan produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A lebih besarl dari kualitas produk B
Ho : µ1  µ2
Ha : µ1 > µ2

Untuk hipotesis asosiatif :
Hipotesis nol : hubungan antara X dengan Y paling besar/ = 0.75
Hipotesis alternatif : hubungan antara X dengan Y lebih besar dari 0,75
Ho : ρ  0,75
Ha : ρ > 0,75

Minggu, 09 Desember 2007

RISET PEMASARAN

Menurut Philip Kotler : Riset Pemasaran Sebagai “ perancangan, pengumpulan , analisis dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan “.

Menurut Malhotra : Riset pemasaran adalah "identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran “Suatu riset akan memberikan kontribusi besar bagi organisasi bila memenuhi beberapa persyaratan sbb:- relevan, tepat waktu, efisien, akurat (obyektif).

Dengan kata lain, riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumplan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian.


Faktor Pendorong Munculnya Kebutuhan Riset Pemasaran

- Perluasan jangkauan pasar
- Peralihan orientasi dari Need Pembeli ke Want Pembeli
- Peralihan dari Persaingan Harga ke Persaingan Non Harga

Secara garis besar rist pemasaran dapat dibedakan menjadi dua macam : Riset identifikasi masalah dan riset pemecahan masalah.
1. Riset identifikasi masalah
Tipe riset ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin tidak atau belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan. Contohnya :
Riset Potensi Pasar
Riset Pangsa Pasar
Riset Citra Merek atau Citra Perusahaan
Riset Karakteristik Pasar
Riset Analisis Penjualan
Riset Peramalan Krisis
Riset Trend Bisnis

2. Riset Pemecahan Masalah
Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik didalam pemasaran. Beberapa contoh Riset Pemecahan Masalah adalah :
Riset Segmentasi
Riset Produk
Riset Penempatan Harga
Riset Promosi
Riset Distribusi

Riset Segmentasi :

- Analisis potensi pasar dan respon terhadap berbagai segmen

- Pilih pasar sasaran (target market) dan analisis profil gaya hidup, demografi, media dan kesan terhadap karakteristik suatu produk

Riset Produk :

- Menentukan desain produk yang optimal
- Pengujian kemasan
- Modifikasi produk
- Posisi merk dan pengujian posisi
- Pengujian pasar
- Pengujian penempatan dalam supermarket atau departemen store

Riset Harga :

- Pentingnya harga dalam pemilihan merek
- Kebijakan mengenai harga
- Biaya dari setiap lini produk
- Elastisitas harga berdasarkan permintaan
- Respon yang diakibatkan oleh perubahan harga

Riset Promosi :

- Anggaran promosi yang optimal
- Keterkaitan promosi penjualan
- Bauran promosi yang optimal
- Keputusan mengenai iklan
- Keputusan mengenai media
- Pengujian iklan yan kreatif
- Evaluasi efektif iklan

Riset Distribusi :

- Menentukan tipe distribusi
- Perilaku saluran distribusi
- Intensitas grosir dan cakupan retail
- Margin saluran distribusi
- Lokasi retail dan outlet grosir

Proses riset pemasaran :

Ada enam tahapan dalam proses riset pemasaran

- Perumusan Masalah
- Penentuan Design Riset
- Perancangan Metode Pengumpulan Data
- Perancangan Sampel
- Analisis Dan Interprestasi Data
- Penyusunan Laporan Riset

PERUMUSAN MASALAH

Tiga sumber utama masalah atau peluang riset pemasaran :
- Perubahan yang tidak terantisipasi
- Perubahan yang terencana
- Kemampuan mengidentifikasi gagasan-gagasan baru

Proses Perumusan Masalah :
1. Analisis konteks lingkungan dari masalah
- Informasi dan prediksi masa lalu
- Sumber daya
- Tujuan jk pendek dan jk panjang
- Perilaku pembeli
- Lingkungan hukum
- Lingkungan ekonomi
- Ketrampilan pemasaran dan teknologi

2. Tugas berkenaan dengan perumusan masalah :
- Diskusi dengan pembuat keputusan - 7 c
- Wawancara dengan para pakar
- Analisis data sekunder
- Riset kualitatif

3. Masalah keputusan manajemen yang bersifat action oriented

4. Masalah riset pemasaran yang information oriented

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DAN ANALISIS DATA

Instrumen Valid (sah) jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen (kuesioner).
Instrumen Reliabel (andal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS, YAITU :
- Mempersiapkan butir-butir pertanyaan berdasarkan konstruk, konsep dan indikator dari variabel yang akan diteliti.
- Instrumen (pertanyaan) diberikan kepada responden untuk diujicobakan
- Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, kemudian ditabulasikan untuk mempermudah penghitungan dan analisis ujicoba tersebut.
- Responden target ujicoba instrumen, tidak dapat dijadikan responden penelitian

Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)

1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach


Analisis Data

Penggunaan Statistik Dalam Analisis Data
Penelitian yang menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam penelitian, peneliti harus memahami metode statistik. Statistik terbagi kedalam statistik deskriptif dan statitistik inferensial.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menyajikan secara ringkas informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah kedalam suatu bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan serangkaian fator dalam suatu keadaan yang meliputi frekuensi, pengukuran tendensi sentral (mean,median, modus), pengukuran dispersi (range, varians, standar deviasi) dan tren. Dalam statistik ini terkait pula penyajian berupa bentuk-bentuk distribusi, tabel dan grafik.

Statistik Inferensial

Statistik inferensal dimaksudkan untuk membuat inferensi (prediksi atau keputusan) mengenai sebuah populasi berdasarkan informasi yang terdapat dalam sebuah sampel. Perhatian statistik inferensial adalah untuk mengetahui atau mengambil kesimpulan dari data melalui analisis :

Hubungan antar dua variabel
Perbedaan dalam suatu variabel antar anggota kelompok yang berbeda
Bagaimana beberapa variabel independen dapat menjelaskan terjadinya perubahan dalam suatu variabel independen.
Statistik inferensial digolongkan kedalam statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Statistik parametrik terbagi lagi menjadi statistik univariat dan statistik multivariat.
Statistik parametrik digunakan apabila memenuhi asumsi bahwa populasi asal sampel didistribusikan secara normal dan data yang dikumpulkan memakai skala interval atau ratio. Statistik non parametrik dipakai tanpa mensyaratkan asumsi normalitas distribusi populasi dan bisa dipakai untuk data yang berskala nominal atau ordinal.
Contoh statistik inferensial – non parametrik antara lain sign test, Mann-Whitnney U test, korelasi Spearman dan uji chi-square.
Contoh statistik inferensial univariat – parametrik antara lain adalah t-test, Z test, korelasi pearson dan ANOVA.
Contoh statistik inferensial multivariat adalah MANOVA, discriminat analysis, factor analysis, cluster analysis, dan multidimensional scaling. (untuk lebih jelasnya rumus-rumus statistik dan contoh tersebut dapat dilihat pada buku statistik

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliptuti 3 langkah yaitu :
- Persiapan
- Tabulasi
- Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

A. PERSIAPAN

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

B. TABULASI

Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain
Merberikan skor(scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale dan sebagainya.
Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diber skor.
a. Jenis kelamin : - laki-laki diberi kode 1
- perempuan diberi kode 0
b. Tingkat pendidikan :
- Sekolah Dasar diber kode 1
- Sekolah Menengah Pertama diberi kode 2
- Sekolah Menengah Atas diberi kode 3
- Perguruan Tinggi diberi kode 4
Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan.
Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada semua variabe, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam coding sheet (coding form), dalam kolom beberapa baris ke berapa.


C. PENERAPAN DATA SESUAI DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil

UJI HIPOTESIS

Memuat aturan bagaimana data akan diolah dan dianalisa setelah data terkumpul, serta jenis dan pengujian hipotesis. (Bila penelitiannya mencantumkan hipotesis). Lihat desain dan jenis uji statistik yang diambil seperti tersebut diatas.
Teknik pengolahan data dan teknik analisis data perlu dikemukakan secara spesifik. Misalnya teknik pengolahan data menggunakan tabel dan grafik. Teknik analisisnya menggunakan model-model statistik, model-model ekonomi/ekonomitrika, model optimasi, persamaan-persamaan dan lainnya. Statistik uji hipotesisnya menggunakan t, Z, F, X2 (tergantung jenis data) dilanjutkan dengan prosedur statistik uji hipotesisnya. Misalnya penetapan Ho dan Ha, tingkat signifikannya, gambarnya (Satu sisi atau dua sisi) serta keputusan menerima atau menolak Ho.

Selasa, 27 November 2007

SEGMENTASI, SASARAN, DAN PEMOSISIAN

Segmentasi Pasar Global :
Segmentasi pasar global adalah proses membagi pasar dunia kedalam kelompok pelanggan yang mempunyai persamaan perilaku atau persamaan kebutuhan.
Perusahaan pasar global membuat pasar dunia berdasarkan pada satu atau beberapa kriteria kunci , : geografis, demografis (termasuk pendapatan nasional dan besar populasi), psikografis (nilai-nilai ,sikap dan gaya hidup), karekatiristik tingkah laku dan manfaat yang dicari.
Alat yang kuat lainnya untuk segmentasi pasar global adalah segmentasi horizontal oleh kategori pengguna.

- Segmentasi Geografis : pasar-pasar yang ada berdekatan namun juga banyak perbedaan.
- Segmentasi Demografi : karakteritik populasi dapat diukur dari umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan dan pekerjaan.
Untuk karakteristik pendapatan, dengan pendapatan yang tinggi per kapita merupakan pasar potensial yang amat diminati.
Untuk karakteritik usia : ini merupakan variable lain yang juga berguna, terutama dengan kelompok usia remaja, karena menunjukkan tingkah laku dan minat mereka akan mode, musik dan gaya hidup remaja, dengan konsumsi yang mencolok konsisten melewati batas-batas negara.
- Segmentasi Psikografi : adalah proses pengelompokkan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang di anut, dan gaya hidup.
Macam-macam analisis tentang psikografi telah banyak dilakukan oleh Periset-periset Internasional diantaranya :
- Global Scan dari Baker Spielvogel & Bates : yang membagi segmen psikografi kedalam ; striver (pekerja keras), Achiever (orang yang mencapai prestasi), Pressured ( orang yang didesak), Tradisional, dan Adapter ( penyesuai).
- Studi Konsumen Eropa oleh D’arcy Massius Benton & Bowles’ : Para peneliti mengidentifikasi 4 kelompok gaya hidup : Successful Idealists (idealis yang sukses), Affluent Materialist ( materialis yang makmur), Comfortables Belongers (pemilik yang merasa nyaman) dan Disaffected Survivors (kaum bertahan yang tidak terpengaruh).
- Cross Cultural Consumer Characterizations (4C) dari Y & R : Constrained (resigned poor dan struggling poor, Middle Majority (mainstreamer, aspirer dan succeeder) dan Inovator ( transitional dan reformer).

Segmentasi Tingkah Laku : segmen ini memfokuskan kepada apakah orang akan membeli dan menggunakan suatu produk atau tidak. Konsumen dapat dikategorikan kepada pengguna berat, sedang, ringan dan bukan pengguna.

Segmentasi Manfaat : memfokuskan pada pembilang dari nilai persamaan. V = B
P

Segmentasi Vertikal versus Horizontal : didasarkan pada kategori produk atau modus dan poin harga.


MENETAPKAN SASARAN GLOBAL :
Yaitu tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi yang paling besar.
Kriteria untuk Menentukan Target:
Untuk menilai peluang di pasar target global, sama seperti kalau menetapkan satu negara sebagai sasaran, yaitu :
- besar segmen pasar saat ini dan potensi pertumbuhan yang diantisipasi
- persaingan
- kecocokkan dari target dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kelayakan untuk mencapai sukses.

Memilih Strategi Pasar Sasaran Global :
- Standarisasi Pemasaran , adalah serupa dengan pemasaran massal dalam satu negara yang melibatkan penciptaan bauran pemasaran yang sama – p[roduk, harega, distribusi, dan komunikasi., daya tarik dari standarisasi ini adalah volume penjualan yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan laba yang lebih banyak.
- Pemasaran Global Terkonsentrasi , membidik pasar tunggal dari pasar global, yaitu strategi yang digunakan oleh juara tersembunyi dari pemasaran global.
- Pemasaran Global yang Membeda-bedakan, merupakan variasi dari pemasaran terkonsentrasi. Strategi ini mencakup 2 atau lebihsegmen pasar yang berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran, untuk mencapai pasar sasaran yang lebih luas.


MENENTUKAN POSISI PRODUK DI PASAR GLOBAL :
Pemosisian adalah menempatkan produk anda dalam benak konsumen.

Dua strategi dalam pemosisian produk adalah :
- Menentukan Posisi Teknologi Tinggi (High Tech Positioning).
Produk Teknik, Produk untuk peminat khusus, Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya.
- Memposisikan Sentuhan Canggih (High Touch Positioning).
Produk yang Memecahkan masalah umum, Produk desa global, Produk yang menggunakan tema Universal.

Selasa, 20 November 2007

Manajemen Pemasaran Global

Pengantar : Manajemen Pemasaran Global


Pemasaran : Disiplin ilmu universal dapat diterapkan dimana saja, baik di Amerika atau di Jepang.
Kebiasaan pemasaran bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Konsep Pemasaran :

Sekitar th 1960 -) focus dari produk ke pelanggan dgn tujuan laba dgn konsep yang lebih luas mencakup
seluruh bauran pemasaran.
Tahun 1990 -) konsep pemasaran strategis, dgn konteks lingkungan eksternal yang lebih luas spt pelanggan, persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, ekonomi secara luas, dan tekanan ekonomi makro yang membentuk evolusi pasar.
Selain itu tujuan pemasaran yang berubah secara drastis, dari laba ke keuntungan bagi pemercaya (stakeholder)

Tiga Prinsip Pemasaran

1. Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai
2. Keunggulan Kompetitif atau Diferensial
3. Fokus

Pentingnya Pemasaran Global

Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global. Ada 2 manfaat yaitu : mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi dan untuk bertahan hidup.

 Orientasi Manajemen : - Etnosentris
- Polisentris
- Regiosentris dan Geosentris


Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong diantaranya adalah :
- kebutuhan dan keinginan pasar
- teknologi
- perbaikan transportasi
- biaya
- kualitas
- perdamaian global
- pertumbuhan ekonomi dunia
- mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global

Hal yang menghambat :
- perbedaan pasar
- kecadokan manajemen
- budaya organisasi
- dan kendali nasional.

Rabu, 14 November 2007

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

Berisikan penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisis. Meliputi uraian tentang :
1. Jenis data (data primer atau data sekunder)
2. Sumber data ( person atau paper, atau place)
3. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini yang penting bagi peneliti adalah metode-metode yang akan dilaksanakan dilakukan secara obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat. Metode-metode pengumpulan data tersebut adalah :
- Tes
- interviu/wawancara
- observasi
- kuisioner
- dokumentasi dan sebagainya.
Penggunaan Tes
Data yang diungkap dalam penelitian dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang diteliti, digunakan tes.

Penggunaan Metode Interviu/Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagai data penelitian. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
2. Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai.

Penggunaan kuisioner atau Angket
Penelitian data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuisioner.
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuisioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data.
Sebelum kuisioner disusun maka harus melalui prosedur :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuisioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal.

Penggunaan Metode Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat diseyogyakan menggunakan alat bantu misalnya kamera, video, tape atau audio-tape recorder.Kejadian tersebut dapat dianalisis setelah rekamannya diputar kembali.

Penggunaan Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti, yang menjadi titik tolak dalam penyusunan instrumen.

Penyusunan instrumen
Pada umumnya penyusunan instrumen pengukur variable mengikuti tahapan :
1. Pendefinisian operasional variable smpai jelas dimensi dan ditentukan indicator yang akan diukur.
2. Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
3. Pengurutan pertanyaan/pernyataan dan pemilihan tata letak pertanyaan/pernyataan.
4. Pra uji dan koreksi instrumen.


Kisi-kisi Instrumen
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi,dan dikonsultasikan pada ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen sebagai berikut :

Variabel Indikator No Item

Loyalitas - Komitmen 1,2,3,4
Konsumen - Beli Tetap 5,6,7,8

Jumat, 09 November 2007

SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL


POPULASI :
Sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.
Obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

SAMPEL:
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian dari elemen populasi.

Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
- Mengurangi kerepotan
- Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
- Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
- Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
- Adanya bias dalam pengumpulan data
- Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL

- Berapa jumlah sampel yang akan diambil
- Bagaimana teknik pengambilan sampel

Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel

- Seberapa besar keragaman populasi
- Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
- Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
- Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
- Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti

TEKNIK SAMPLING :

1. PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL PELUANG

2. NON PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL NON PELUANG

1. Probability Sampling
- Simple Random Sampling
- Stratified Sampling
- Propotional
- Disproportional
- Cluster Sampling
- Double Sampling

2. Non Probability Sampling
- Convenience Sampling
- Purposive sampling
- Judgement Sampling
- Quota Sampling
- Snowball Sampling

- Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.

- Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

- Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri

- Disproposional Random Sampling

- Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen

- Double Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap).

- Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.

- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

- Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.

- Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.

Lanjutan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Contoh:

Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi, yang diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 8 butir kuesioner.

Contoh :

Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan, diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 6 butir kuesioner.


Kesesuaian Variabel dan Indikator :

Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :

- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.

Lanjutan Definisi Operasional

Contoh:

Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi.

Contoh :

Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan.


Kesesuaian Variabel dan Indikator :

Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :

- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.

Rabu, 07 November 2007

Definisi Opearsional

Definisi operasional adalah merupakan petunjuk bagaimana cara mengukur variabel.
Pengoperasian variabel ini didasarkan atau bersumber dari teori yang ada, hasil penelitian terdahulu,maupun pengalaman empiris.

Contoh : Untuk variabel " Tingkat Kecerdasan "
Definisi operasionalnya adalah :
" Tingkat kecerdasan seseorang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari tes kecerdasan "

Skala Pengukuran

Skala Likert

Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1

Skala Guttman

Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya


Skala Semamtik Deferensial

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?


Skala Semamtik Deferensial

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?

Selasa, 06 November 2007

BAB III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
...........................................
...........................................
B. METODA PENGAMBILAN SAMPEL
...........................................
...........................................
C. METODA PENGUMPULAN DATA
...........................................
...........................................
D. ANALISIS DATA
...........................................
...........................................


VARIABEL

Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi nilai antara orang dengan yang lain, atau satu obyek dengan obyek yang lain.

Contoh : sikap, tinggi badan, tingkat pendidikan, loyalitas, kinerja manajerial, likuiditas, harga saham, dsb.

JENIS-JENIS VARIABEL
1. VARIABEL BEBAS (Independent Variable): Merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas ini diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan atau pengaruh terhadap gejala yang diobservasi.

2. VARIABEL TERIKAT (dependent Variable): Variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.

Contoh :
Hipotesis penelitian : Terdapat Hubungan antara BRAND IMAGE dengan LOYALITAS KONSUMEN.
Variabel Bebas : BRAND IMAGE
Variabel terikat : LOYALITAS KONSUMEN

BRAND IMAGE mempunyai hubungan dengan LOYALITAS KONSUMEN, misalnya brand image yang baik akan berdampak terhadap loyalitas konsumen dan berbeda dengan brand image yang jelek.

3. VARIABEL MODERAT (MODERATE VARIABLE) : Variabel Bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat. Variabel moderat merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

Misalnya : Hubungan antara MEREK PERGURUAN TINGGI dengan MINAT KULIAH, peneliti memilih HARGA sebagai Variabel MODERAT. Dengan memasukan variabel Moderat HARGA, maka peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadan variabel moderta berperan, sebaliknya jika tidak berubah, maka variabel moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.

4. VARIABEL KONTROL (Control Variable) : Variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya atau variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan
Misalnya : Kontras warna Baju berpengaruh terhadap Keputusan membeli di kalangan wanita.

Variabel Bebas : Kontras Warna
Variabel Terikat : Keputusan Membeli
Variabel Kontrol : WANITA (Jenis Kelamin)

Pada Kasus ini Variabel Kontrol adalah Jenis Kelamin WANITA. Asumsi peneliti bahwa hanya wanita yang terpengaruh secara kontras warna baju jika mereka akan membelinya.

VARIABEL PERANTARA (Intervening Variable) : yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti , tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.

Variabel perantara bersifat hipotetikal, artinya secara konkret pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang sedang diteliti.

CONTOH : Jika partisipasi pembuatan anggaran yang dibebankan meningkat, maka kinerja untuk mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat.
1. Variabel Bebas : Partisipasi pembuatan anggaran
2. Variabel Terikat : Kinerja
3. Variabel Intervening : Motivasi

Pada kasus penelitian di atas asumsinya: Jika partisipasi dari tiap bagian dalam penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran. Sekalipun demikian, hasil akhir pengerjaan tugas penyusunan anggaran tersebut dipengaruhi oleh faktor motivasi pegawai untuk mengerjakan tugas tersebut. Dengan motivasi yang tinggi dan pemahaman yang baik maka kinerja akan semakin besar.


SKALA PENGUKURAN

- NOMINAL

- INTERVAL

- ORDINAL

- RATIO


- SKALA NOMINAL : Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karaketristik dengan karakteristik lainnya.
Karakteristik Skala nominal
1. Hasil perhitungan dan bukan merupakan pecahan 2.Angka yang tertera hanya berupa label
3. Tidak memiliki urutan (ranking)
4. Tidak memiliki ukuran baru.
5. Tidak memiliki nol mutlak (Tes Statistik Non Parametrik)

Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2


SKALA ORDINAL : Skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang paling tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya. Analisa Statistik yang cocok untuk data skala ordinal adalah Statistik Non Parametrik.
Contoh Kepangkatan Militer : Jenderal (4), Letnan Jenderal (3) Mayor Jenderal (2) dan Brigadir Jenderal (1)
Atau :

Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6


SKALA INTERVAL : Skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Contoh Skor Ujian Perguruan Tinggi, A, B, C, D dan E. Tes Statistik yang digunakan adalah Tes Statistik Parametrik

Atau : Contoh:
- Skala Pada Termometer
- Skala Pada Jam
- Skala Pada Tanggal

SKALA RATIO; Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur mulai nol tahun dan seseorang harus memiliki berat badan di atas nol. Contoh berat badan, tinggi pohon, tinggi badan, jarak, panjang dll. Tes Statistik yang digunakan untuk data Skala Ratio adalah Statistik Parametrik.

Contoh:
- Berat Badan
- Pendapatan
- Hasil Penjualan

Skala yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial adalah SKALA INTERVAL. Ada Dua (2) tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu;
Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah SKALA SIKAP, SKALA MORAL, TES KARAKTER, dan SKALA PARTISIPASI SOSIAL.
Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah; SKALA PENGUKURAN STSTUS SOSIAL EKONOMI, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, KEMASYARAKATAN, dan KONDISI RUMAH TANGGA

Kamis, 01 November 2007

Hipotesis

PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis

MANFAAT HIPOTESIS

1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.

CONTOH HIPOTESIS

Ada pengaruh positif yang signifikan antara citra produk, harga, dan tayangan iklan,terhadap keputusan pembelian konsumen.

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:

- MASALAH PENELITIAN
- VARIABEL PENELITIAN
- METODE ANALISIS DATA
- KESIMPULAN

DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti

PEMBAGIAN HIPOTESIS

1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
- Pelayanan Rumah sakit Cepat Sembuh tidak Memuaskan
- Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
- Semangat Kerja Karyawan PT. Yariba Tinggi

2. HIPOTESIS KOMPARATIF
- Rumah sakit Cepat Sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit Segera Sehat
- Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank Polli
- Semangat kerja karyawan PT.YARIBA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT.YARIDA

3. HIPOTESIS ASOSIATIF

- Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
- Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
- Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan

DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK

1. Hipotesis Nol(H0)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)


Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:

1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
- Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)

2. Dapat diuji secara alamiah
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
-Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)

3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)

Senin, 29 Oktober 2007

Kerangka Pemikiran

KERANGKA PEMIKIRAN

- Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian
- Kerangka pemikiran harus menerangkan:
- Mengapa penelitian dilakukan ?
- Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
- Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
- Untuk apa hasil penelitain diperoleh?


KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka berpikir menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teorotis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen.

Uma Sekaran (2003) mengemukakan bahwa kerangka berpikir yang baik memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan
2. Harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti
3. Apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif
4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram/skema sehingga pihak lain dapat memahami kerangka pikir yang dikemukakan dalam penelitian

Teori

TELAAH TEORI

- Tetapkan nama variabel yang diteliti
- Cari sumber bacaan yang relevan
- Lihat daftar isi buku
- Baca seluruh isi topik
- Deskripsikan teori

FUNGSI TEORI DALAM PENELITIAN

- Sebagai penjelas
- Sebagai prediksi
- Sebagai kontrol

PENELITIAN EMPIRIS

- PENELITIAN SEBELUMNYA DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK:
- Mengetahui kekurangan-kekurangan penelitaian sebelumnya
- Mengetahui apa yang telah dihasilkan dari penelitian sebelumnya
- Mengetahui perbedaan dengan penelitian sebelumnya

PENYAJIAN PENELITIAN EMPIRIS DALAM LAPORAN PENELITIAN

Nama Peneliti (th)
1..................
2..................
3dst

Judul Penelitian
1................
2................
3dst

Tujuan Penelitian
1................
2................
3dst

Alat Analisis
1............
2............
3dst


Hasil enelitian
1................
2................
3dst

Jumat, 26 Oktober 2007

Format

Bab II
Tinjauan Pustaka

A. Landasan Teori
.................................................
.................................................
.................................................
B. Kerangka Pemikiran
.................................................
.................................................
.................................................
C. Hipotesis (kalau ada)
.................................................
.................................................