BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
...........................................
...........................................
B. METODA PENGAMBILAN SAMPEL
...........................................
...........................................
C. METODA PENGUMPULAN DATA
...........................................
...........................................
D. ANALISIS DATA
...........................................
...........................................
VARIABEL
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi nilai antara orang dengan yang lain, atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Contoh : sikap, tinggi badan, tingkat pendidikan, loyalitas, kinerja manajerial, likuiditas, harga saham, dsb.
JENIS-JENIS VARIABEL
1. VARIABEL BEBAS (Independent Variable): Merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas ini diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan atau pengaruh terhadap gejala yang diobservasi.
2. VARIABEL TERIKAT (dependent Variable): Variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Contoh :
Hipotesis penelitian : Terdapat Hubungan antara BRAND IMAGE dengan LOYALITAS KONSUMEN.
Variabel Bebas : BRAND IMAGE
Variabel terikat : LOYALITAS KONSUMEN
BRAND IMAGE mempunyai hubungan dengan LOYALITAS KONSUMEN, misalnya brand image yang baik akan berdampak terhadap loyalitas konsumen dan berbeda dengan brand image yang jelek.
3. VARIABEL MODERAT (MODERATE VARIABLE) : Variabel Bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat. Variabel moderat merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Misalnya : Hubungan antara MEREK PERGURUAN TINGGI dengan MINAT KULIAH, peneliti memilih HARGA sebagai Variabel MODERAT. Dengan memasukan variabel Moderat HARGA, maka peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadan variabel moderta berperan, sebaliknya jika tidak berubah, maka variabel moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
4. VARIABEL KONTROL (Control Variable) : Variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya atau variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan
Misalnya : Kontras warna Baju berpengaruh terhadap Keputusan membeli di kalangan wanita.
Variabel Bebas : Kontras Warna
Variabel Terikat : Keputusan Membeli
Variabel Kontrol : WANITA (Jenis Kelamin)
Pada Kasus ini Variabel Kontrol adalah Jenis Kelamin WANITA. Asumsi peneliti bahwa hanya wanita yang terpengaruh secara kontras warna baju jika mereka akan membelinya.
VARIABEL PERANTARA (Intervening Variable) : yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti , tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Variabel perantara bersifat hipotetikal, artinya secara konkret pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang sedang diteliti.
CONTOH : Jika partisipasi pembuatan anggaran yang dibebankan meningkat, maka kinerja untuk mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat.
1. Variabel Bebas : Partisipasi pembuatan anggaran
2. Variabel Terikat : Kinerja
3. Variabel Intervening : Motivasi
Pada kasus penelitian di atas asumsinya: Jika partisipasi dari tiap bagian dalam penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran. Sekalipun demikian, hasil akhir pengerjaan tugas penyusunan anggaran tersebut dipengaruhi oleh faktor motivasi pegawai untuk mengerjakan tugas tersebut. Dengan motivasi yang tinggi dan pemahaman yang baik maka kinerja akan semakin besar.
SKALA PENGUKURAN
- NOMINAL
- INTERVAL
- ORDINAL
- RATIO
- SKALA NOMINAL : Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karaketristik dengan karakteristik lainnya.
Karakteristik Skala nominal
1. Hasil perhitungan dan bukan merupakan pecahan 2.Angka yang tertera hanya berupa label
3. Tidak memiliki urutan (ranking)
4. Tidak memiliki ukuran baru.
5. Tidak memiliki nol mutlak (Tes Statistik Non Parametrik)
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
SKALA ORDINAL : Skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang paling tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya. Analisa Statistik yang cocok untuk data skala ordinal adalah Statistik Non Parametrik.
Contoh Kepangkatan Militer : Jenderal (4), Letnan Jenderal (3) Mayor Jenderal (2) dan Brigadir Jenderal (1)
Atau :
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
SKALA INTERVAL : Skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Contoh Skor Ujian Perguruan Tinggi, A, B, C, D dan E. Tes Statistik yang digunakan adalah Tes Statistik Parametrik
Atau : Contoh:
- Skala Pada Termometer
- Skala Pada Jam
- Skala Pada Tanggal
SKALA RATIO; Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur mulai nol tahun dan seseorang harus memiliki berat badan di atas nol. Contoh berat badan, tinggi pohon, tinggi badan, jarak, panjang dll. Tes Statistik yang digunakan untuk data Skala Ratio adalah Statistik Parametrik.
Contoh:
- Berat Badan
- Pendapatan
- Hasil Penjualan
Skala yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial adalah SKALA INTERVAL. Ada Dua (2) tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu;
Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah SKALA SIKAP, SKALA MORAL, TES KARAKTER, dan SKALA PARTISIPASI SOSIAL.
Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah; SKALA PENGUKURAN STSTUS SOSIAL EKONOMI, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, KEMASYARAKATAN, dan KONDISI RUMAH TANGGA
Selasa, 06 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
48 komentar:
IRMA WATI , 206 114 025,
ERNAWATI 206 114 024
TRI YUANA 206 114 023
TRI YUANA 206 114 023
SHIWI AGNESTHAZIA, 205 111 053
RINA WULANDARI 205 111 048
NATALIA RATNANINGRUM 205 111 068
FURI SEPTARINA ARIANI 205 111 075
YUNITA NINGSIH 205 111 060
NIDIAH AYU DIAN W.S, 205 111 003
Nama : Tri Supriyati
NRP : 206.114.026
nama: Deni awalludin
Nrp : 205 113 019
RACHMAT SUWANDI, 204 111 044
LUSYANA JANUAR R, 205 111 019
DINA YOSITA, 205 111 007
RICHAINDRIYANTO, 205 111 008
DWI RULANI INDRA KARTIKA
205.111.006
NURMAINI
205.111.024
NURUL AINI
205.111.035
YUS MARMINING RAHAYU
205.111.033
NITA LUSYANA
205.111.037
DIAH WULANDARI AYUNINGSIH
205.111.036
JANUAR FAZUARI
205.111.031
ADAM ABDURRACHIM
205.111.076
LINGGA RUSLI
205.111.072
DWI INDRA SETIAWAN
205.111.014
ADITYA P MARISSA
205.111.032
Yulia hariyani
206.114.002
Menden mulawati
205.101.012
MUSRIFAH 206 114 028
MARDIAH NOOR FAJARINI 206 114 021
REMA HANDAYANI 206 114 027
Elizabeth Anggy 205 111 062
Giselawaty H 205 111 065
Dian Febriana 205 111 054
Tri Agustiningsih 205 111 056
Dyah Pujiyati 205 111 061
Firman Bayu Juniardi 205 111 017
Nurul Sitaresmi 205 111 069
Isty Susanti 204 111 009
Devi Aprianti 205 111 041
Andri Meriyanto 205 111 066
Nungky Puspita Putri 205 111 070
RISTIAWATI 204.111.020
TRI INDAYAWATI 204.111.033
MARHENI 204.111.032
Herra Printista
204.111.024
PUSPITA FEBRIYANTI
205.111.067
Posting Komentar