Segmentasi Pasar Global :
Segmentasi pasar global adalah proses membagi pasar dunia kedalam kelompok pelanggan yang mempunyai persamaan perilaku atau persamaan kebutuhan.
Perusahaan pasar global membuat pasar dunia berdasarkan pada satu atau beberapa kriteria kunci , : geografis, demografis (termasuk pendapatan nasional dan besar populasi), psikografis (nilai-nilai ,sikap dan gaya hidup), karekatiristik tingkah laku dan manfaat yang dicari.
Alat yang kuat lainnya untuk segmentasi pasar global adalah segmentasi horizontal oleh kategori pengguna.
- Segmentasi Geografis : pasar-pasar yang ada berdekatan namun juga banyak perbedaan.
- Segmentasi Demografi : karakteritik populasi dapat diukur dari umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan dan pekerjaan.
Untuk karakteristik pendapatan, dengan pendapatan yang tinggi per kapita merupakan pasar potensial yang amat diminati.
Untuk karakteritik usia : ini merupakan variable lain yang juga berguna, terutama dengan kelompok usia remaja, karena menunjukkan tingkah laku dan minat mereka akan mode, musik dan gaya hidup remaja, dengan konsumsi yang mencolok konsisten melewati batas-batas negara.
- Segmentasi Psikografi : adalah proses pengelompokkan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang di anut, dan gaya hidup.
Macam-macam analisis tentang psikografi telah banyak dilakukan oleh Periset-periset Internasional diantaranya :
- Global Scan dari Baker Spielvogel & Bates : yang membagi segmen psikografi kedalam ; striver (pekerja keras), Achiever (orang yang mencapai prestasi), Pressured ( orang yang didesak), Tradisional, dan Adapter ( penyesuai).
- Studi Konsumen Eropa oleh D’arcy Massius Benton & Bowles’ : Para peneliti mengidentifikasi 4 kelompok gaya hidup : Successful Idealists (idealis yang sukses), Affluent Materialist ( materialis yang makmur), Comfortables Belongers (pemilik yang merasa nyaman) dan Disaffected Survivors (kaum bertahan yang tidak terpengaruh).
- Cross Cultural Consumer Characterizations (4C) dari Y & R : Constrained (resigned poor dan struggling poor, Middle Majority (mainstreamer, aspirer dan succeeder) dan Inovator ( transitional dan reformer).
Segmentasi Tingkah Laku : segmen ini memfokuskan kepada apakah orang akan membeli dan menggunakan suatu produk atau tidak. Konsumen dapat dikategorikan kepada pengguna berat, sedang, ringan dan bukan pengguna.
Segmentasi Manfaat : memfokuskan pada pembilang dari nilai persamaan. V = B
P
Segmentasi Vertikal versus Horizontal : didasarkan pada kategori produk atau modus dan poin harga.
MENETAPKAN SASARAN GLOBAL :
Yaitu tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi yang paling besar.
Kriteria untuk Menentukan Target:
Untuk menilai peluang di pasar target global, sama seperti kalau menetapkan satu negara sebagai sasaran, yaitu :
- besar segmen pasar saat ini dan potensi pertumbuhan yang diantisipasi
- persaingan
- kecocokkan dari target dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kelayakan untuk mencapai sukses.
Memilih Strategi Pasar Sasaran Global :
- Standarisasi Pemasaran , adalah serupa dengan pemasaran massal dalam satu negara yang melibatkan penciptaan bauran pemasaran yang sama – p[roduk, harega, distribusi, dan komunikasi., daya tarik dari standarisasi ini adalah volume penjualan yang lebih tinggi, biaya produksi yang lebih rendah, dan laba yang lebih banyak.
- Pemasaran Global Terkonsentrasi , membidik pasar tunggal dari pasar global, yaitu strategi yang digunakan oleh juara tersembunyi dari pemasaran global.
- Pemasaran Global yang Membeda-bedakan, merupakan variasi dari pemasaran terkonsentrasi. Strategi ini mencakup 2 atau lebihsegmen pasar yang berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran, untuk mencapai pasar sasaran yang lebih luas.
MENENTUKAN POSISI PRODUK DI PASAR GLOBAL :
Pemosisian adalah menempatkan produk anda dalam benak konsumen.
Dua strategi dalam pemosisian produk adalah :
- Menentukan Posisi Teknologi Tinggi (High Tech Positioning).
Produk Teknik, Produk untuk peminat khusus, Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya.
- Memposisikan Sentuhan Canggih (High Touch Positioning).
Produk yang Memecahkan masalah umum, Produk desa global, Produk yang menggunakan tema Universal.
Sarana ini digunakan untuk sharing tentang metode penelitian, manajemen pemasaran dll, bagi mahasiswa yang ada dilingkungan kampus saya.
Selasa, 27 November 2007
Selasa, 20 November 2007
Manajemen Pemasaran Global
Pengantar : Manajemen Pemasaran Global
Pemasaran : Disiplin ilmu universal dapat diterapkan dimana saja, baik di Amerika atau di Jepang.
Kebiasaan pemasaran bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Konsep Pemasaran :
Sekitar th 1960 -) focus dari produk ke pelanggan dgn tujuan laba dgn konsep yang lebih luas mencakup
seluruh bauran pemasaran.
Tahun 1990 -) konsep pemasaran strategis, dgn konteks lingkungan eksternal yang lebih luas spt pelanggan, persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, ekonomi secara luas, dan tekanan ekonomi makro yang membentuk evolusi pasar.
Selain itu tujuan pemasaran yang berubah secara drastis, dari laba ke keuntungan bagi pemercaya (stakeholder)
Tiga Prinsip Pemasaran
1. Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai
2. Keunggulan Kompetitif atau Diferensial
3. Fokus
Pentingnya Pemasaran Global
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global. Ada 2 manfaat yaitu : mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi dan untuk bertahan hidup.
Orientasi Manajemen : - Etnosentris
- Polisentris
- Regiosentris dan Geosentris
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong diantaranya adalah :
- kebutuhan dan keinginan pasar
- teknologi
- perbaikan transportasi
- biaya
- kualitas
- perdamaian global
- pertumbuhan ekonomi dunia
- mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global
Hal yang menghambat :
- perbedaan pasar
- kecadokan manajemen
- budaya organisasi
- dan kendali nasional.
Pemasaran : Disiplin ilmu universal dapat diterapkan dimana saja, baik di Amerika atau di Jepang.
Kebiasaan pemasaran bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Konsep Pemasaran :
Sekitar th 1960 -) focus dari produk ke pelanggan dgn tujuan laba dgn konsep yang lebih luas mencakup
seluruh bauran pemasaran.
Tahun 1990 -) konsep pemasaran strategis, dgn konteks lingkungan eksternal yang lebih luas spt pelanggan, persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, ekonomi secara luas, dan tekanan ekonomi makro yang membentuk evolusi pasar.
Selain itu tujuan pemasaran yang berubah secara drastis, dari laba ke keuntungan bagi pemercaya (stakeholder)
Tiga Prinsip Pemasaran
1. Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai
2. Keunggulan Kompetitif atau Diferensial
3. Fokus
Pentingnya Pemasaran Global
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global. Ada 2 manfaat yaitu : mengambil manfaat dari peluang untuk pertumbuhan dan ekspansi dan untuk bertahan hidup.
Orientasi Manajemen : - Etnosentris
- Polisentris
- Regiosentris dan Geosentris
Pemasaran global saat ini dibentuk oleh pengaruh dinamis dari beberapa kekuatan yang mendorong dan yang menghambat.
Hal yang mendorong diantaranya adalah :
- kebutuhan dan keinginan pasar
- teknologi
- perbaikan transportasi
- biaya
- kualitas
- perdamaian global
- pertumbuhan ekonomi dunia
- mengenali peluang untuk mengembangkan daya tuas secara global
Hal yang menghambat :
- perbedaan pasar
- kecadokan manajemen
- budaya organisasi
- dan kendali nasional.
Rabu, 14 November 2007
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data
Berisikan penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisis. Meliputi uraian tentang :
1. Jenis data (data primer atau data sekunder)
2. Sumber data ( person atau paper, atau place)
3. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini yang penting bagi peneliti adalah metode-metode yang akan dilaksanakan dilakukan secara obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat. Metode-metode pengumpulan data tersebut adalah :
- Tes
- interviu/wawancara
- observasi
- kuisioner
- dokumentasi dan sebagainya.
Penggunaan Tes
Data yang diungkap dalam penelitian dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang diteliti, digunakan tes.
Penggunaan Metode Interviu/Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagai data penelitian. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
2. Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai.
Penggunaan kuisioner atau Angket
Penelitian data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuisioner.
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuisioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data.
Sebelum kuisioner disusun maka harus melalui prosedur :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuisioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal.
Penggunaan Metode Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat diseyogyakan menggunakan alat bantu misalnya kamera, video, tape atau audio-tape recorder.Kejadian tersebut dapat dianalisis setelah rekamannya diputar kembali.
Penggunaan Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti, yang menjadi titik tolak dalam penyusunan instrumen.
Penyusunan instrumen
Pada umumnya penyusunan instrumen pengukur variable mengikuti tahapan :
1. Pendefinisian operasional variable smpai jelas dimensi dan ditentukan indicator yang akan diukur.
2. Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
3. Pengurutan pertanyaan/pernyataan dan pemilihan tata letak pertanyaan/pernyataan.
4. Pra uji dan koreksi instrumen.
Kisi-kisi Instrumen
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi,dan dikonsultasikan pada ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen sebagai berikut :
Variabel Indikator No Item
Loyalitas - Komitmen 1,2,3,4
Konsumen - Beli Tetap 5,6,7,8
Berisikan penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisis. Meliputi uraian tentang :
1. Jenis data (data primer atau data sekunder)
2. Sumber data ( person atau paper, atau place)
3. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini yang penting bagi peneliti adalah metode-metode yang akan dilaksanakan dilakukan secara obyektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat. Metode-metode pengumpulan data tersebut adalah :
- Tes
- interviu/wawancara
- observasi
- kuisioner
- dokumentasi dan sebagainya.
Penggunaan Tes
Data yang diungkap dalam penelitian dibedakan menjadi tiga jenis yaitu fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada tidaknya serta besarnya kemampuan obyek yang diteliti, digunakan tes.
Penggunaan Metode Interviu/Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh pewawancara sebagai data penelitian. Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :
1. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
2. Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda v (check) pada nomor yang sesuai.
Penggunaan kuisioner atau Angket
Penelitian data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuisioner.
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuisioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data.
Sebelum kuisioner disusun maka harus melalui prosedur :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner.
2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner.
3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuisioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal.
Penggunaan Metode Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Untuk mengamati kejadian yang kompleks dan terjadi serentak, pengamat diseyogyakan menggunakan alat bantu misalnya kamera, video, tape atau audio-tape recorder.Kejadian tersebut dapat dianalisis setelah rekamannya diputar kembali.
Penggunaan Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,lengkap,dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti, yang menjadi titik tolak dalam penyusunan instrumen.
Penyusunan instrumen
Pada umumnya penyusunan instrumen pengukur variable mengikuti tahapan :
1. Pendefinisian operasional variable smpai jelas dimensi dan ditentukan indicator yang akan diukur.
2. Dari indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
3. Pengurutan pertanyaan/pernyataan dan pemilihan tata letak pertanyaan/pernyataan.
4. Pra uji dan koreksi instrumen.
Kisi-kisi Instrumen
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol, dikoreksi,dan dikonsultasikan pada ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen sebagai berikut :
Variabel Indikator No Item
Loyalitas - Komitmen 1,2,3,4
Konsumen - Beli Tetap 5,6,7,8
Jumat, 09 November 2007
SAMPEL
POPULASI DAN SAMPEL
POPULASI :
Sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.
Obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
SAMPEL:
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian dari elemen populasi.
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
- Mengurangi kerepotan
- Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
- Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
- Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
- Adanya bias dalam pengumpulan data
- Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL
- Berapa jumlah sampel yang akan diambil
- Bagaimana teknik pengambilan sampel
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
- Seberapa besar keragaman populasi
- Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
- Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
- Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
- Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
TEKNIK SAMPLING :
1. PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL PELUANG
2. NON PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL NON PELUANG
1. Probability Sampling
- Simple Random Sampling
- Stratified Sampling
- Propotional
- Disproportional
- Cluster Sampling
- Double Sampling
2. Non Probability Sampling
- Convenience Sampling
- Purposive sampling
- Judgement Sampling
- Quota Sampling
- Snowball Sampling
- Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
- Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
- Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri
- Disproposional Random Sampling
- Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
- Double Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap).
- Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
- Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
- Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
POPULASI :
Sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik tertentu.
Obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
SAMPEL:
Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau sebagian dari elemen populasi.
Desain Sampling
Alasan Menggunakan Sampel
- Mengurangi kerepotan
- Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati
- Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien
- Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak
- Adanya bias dalam pengumpulan data
- Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi
PERMASALAHAN DALAM SAMPEL
- Berapa jumlah sampel yang akan diambil
- Bagaimana teknik pengambilan sampel
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
- Seberapa besar keragaman populasi
- Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
- Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
- Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
- Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
TEKNIK SAMPLING :
1. PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL PELUANG
2. NON PROBABILITY SAMPLING (SAMPEL NON PELUANG
1. Probability Sampling
- Simple Random Sampling
- Stratified Sampling
- Propotional
- Disproportional
- Cluster Sampling
- Double Sampling
2. Non Probability Sampling
- Convenience Sampling
- Purposive sampling
- Judgement Sampling
- Quota Sampling
- Snowball Sampling
- Simple Random Sampling
Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel.
Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah:
Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen
Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel.
- Sistematis Random Sampling
Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
- Stratified Random Sampling
Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri
- Disproposional Random Sampling
- Cluster Sampling
Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen
- Double Sampng/Multyphase Sampling
Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi tahap).
- Convenience Sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.
- Purposive Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
- Quota Sampling
Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.
- Snow Ball Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.
Lanjutan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Contoh:
Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi, yang diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 8 butir kuesioner.
Contoh :
Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan, diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 6 butir kuesioner.
Kesesuaian Variabel dan Indikator :
Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :
- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.
Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi, yang diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 8 butir kuesioner.
Contoh :
Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan, diukur dengan skala likert, masing-masing indikator 6 butir kuesioner.
Kesesuaian Variabel dan Indikator :
Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :
- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.
Lanjutan Definisi Operasional
Contoh:
Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi.
Contoh :
Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan.
Kesesuaian Variabel dan Indikator :
Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :
- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.
Variabel Minat Beli adalah :
skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang minat beli yang dilihat dari indikator : intensitas pencarian informasi, keinginan segera membeli dan keinginan preferensi.
Contoh :
Variabel Orientasi Pelanggan adalah :
Skor yang diperoleh dari jawaban responden tentang orientasi pelanggan yang dilihat dari indikator : upaya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, kontinuitas upaya untuk mencari informasi mengenai kebutuhan pelanggan, intensitas analisis informasi pelanggan dalam proses formulasi rencana pemasaran, frekuensi pemantauan keluhan pelanggan, kecepatan respon terhadap keluhan pelanggan.
Kesesuaian Variabel dan Indikator :
Langkah pertama yang paling penting dalam variabel penelitian adalah bagaimana menentukan indikatornya yang tepat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah :
- Cari beberapa definisi dari variabel tersebut
- Buat satu konstruk (bentukan kesimpulan)dari definisi variabel tersebut.
- Kemudian cari indikasi atau tanda dari konstruk tersebut, karena indikator harus merupakan tanda atau indikasi dari variabel tersebut.
Rabu, 07 November 2007
Definisi Opearsional
Definisi operasional adalah merupakan petunjuk bagaimana cara mengukur variabel.
Pengoperasian variabel ini didasarkan atau bersumber dari teori yang ada, hasil penelitian terdahulu,maupun pengalaman empiris.
Contoh : Untuk variabel " Tingkat Kecerdasan "
Definisi operasionalnya adalah :
" Tingkat kecerdasan seseorang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari tes kecerdasan "
Pengoperasian variabel ini didasarkan atau bersumber dari teori yang ada, hasil penelitian terdahulu,maupun pengalaman empiris.
Contoh : Untuk variabel " Tingkat Kecerdasan "
Definisi operasionalnya adalah :
" Tingkat kecerdasan seseorang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari tes kecerdasan "
Skala Pengukuran
Skala Likert
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
Skala Semamtik Deferensial
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah sakit ini ?
Selasa, 06 November 2007
BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
...........................................
...........................................
B. METODA PENGAMBILAN SAMPEL
...........................................
...........................................
C. METODA PENGUMPULAN DATA
...........................................
...........................................
D. ANALISIS DATA
...........................................
...........................................
VARIABEL
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi nilai antara orang dengan yang lain, atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Contoh : sikap, tinggi badan, tingkat pendidikan, loyalitas, kinerja manajerial, likuiditas, harga saham, dsb.
JENIS-JENIS VARIABEL
1. VARIABEL BEBAS (Independent Variable): Merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas ini diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan atau pengaruh terhadap gejala yang diobservasi.
2. VARIABEL TERIKAT (dependent Variable): Variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Contoh :
Hipotesis penelitian : Terdapat Hubungan antara BRAND IMAGE dengan LOYALITAS KONSUMEN.
Variabel Bebas : BRAND IMAGE
Variabel terikat : LOYALITAS KONSUMEN
BRAND IMAGE mempunyai hubungan dengan LOYALITAS KONSUMEN, misalnya brand image yang baik akan berdampak terhadap loyalitas konsumen dan berbeda dengan brand image yang jelek.
3. VARIABEL MODERAT (MODERATE VARIABLE) : Variabel Bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat. Variabel moderat merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Misalnya : Hubungan antara MEREK PERGURUAN TINGGI dengan MINAT KULIAH, peneliti memilih HARGA sebagai Variabel MODERAT. Dengan memasukan variabel Moderat HARGA, maka peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadan variabel moderta berperan, sebaliknya jika tidak berubah, maka variabel moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
4. VARIABEL KONTROL (Control Variable) : Variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya atau variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan
Misalnya : Kontras warna Baju berpengaruh terhadap Keputusan membeli di kalangan wanita.
Variabel Bebas : Kontras Warna
Variabel Terikat : Keputusan Membeli
Variabel Kontrol : WANITA (Jenis Kelamin)
Pada Kasus ini Variabel Kontrol adalah Jenis Kelamin WANITA. Asumsi peneliti bahwa hanya wanita yang terpengaruh secara kontras warna baju jika mereka akan membelinya.
VARIABEL PERANTARA (Intervening Variable) : yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti , tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Variabel perantara bersifat hipotetikal, artinya secara konkret pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang sedang diteliti.
CONTOH : Jika partisipasi pembuatan anggaran yang dibebankan meningkat, maka kinerja untuk mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat.
1. Variabel Bebas : Partisipasi pembuatan anggaran
2. Variabel Terikat : Kinerja
3. Variabel Intervening : Motivasi
Pada kasus penelitian di atas asumsinya: Jika partisipasi dari tiap bagian dalam penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran. Sekalipun demikian, hasil akhir pengerjaan tugas penyusunan anggaran tersebut dipengaruhi oleh faktor motivasi pegawai untuk mengerjakan tugas tersebut. Dengan motivasi yang tinggi dan pemahaman yang baik maka kinerja akan semakin besar.
SKALA PENGUKURAN
- NOMINAL
- INTERVAL
- ORDINAL
- RATIO
- SKALA NOMINAL : Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karaketristik dengan karakteristik lainnya.
Karakteristik Skala nominal
1. Hasil perhitungan dan bukan merupakan pecahan 2.Angka yang tertera hanya berupa label
3. Tidak memiliki urutan (ranking)
4. Tidak memiliki ukuran baru.
5. Tidak memiliki nol mutlak (Tes Statistik Non Parametrik)
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
SKALA ORDINAL : Skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang paling tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya. Analisa Statistik yang cocok untuk data skala ordinal adalah Statistik Non Parametrik.
Contoh Kepangkatan Militer : Jenderal (4), Letnan Jenderal (3) Mayor Jenderal (2) dan Brigadir Jenderal (1)
Atau :
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
SKALA INTERVAL : Skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Contoh Skor Ujian Perguruan Tinggi, A, B, C, D dan E. Tes Statistik yang digunakan adalah Tes Statistik Parametrik
Atau : Contoh:
- Skala Pada Termometer
- Skala Pada Jam
- Skala Pada Tanggal
SKALA RATIO; Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur mulai nol tahun dan seseorang harus memiliki berat badan di atas nol. Contoh berat badan, tinggi pohon, tinggi badan, jarak, panjang dll. Tes Statistik yang digunakan untuk data Skala Ratio adalah Statistik Parametrik.
Contoh:
- Berat Badan
- Pendapatan
- Hasil Penjualan
Skala yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial adalah SKALA INTERVAL. Ada Dua (2) tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu;
Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah SKALA SIKAP, SKALA MORAL, TES KARAKTER, dan SKALA PARTISIPASI SOSIAL.
Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah; SKALA PENGUKURAN STSTUS SOSIAL EKONOMI, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, KEMASYARAKATAN, dan KONDISI RUMAH TANGGA
METODOLOGI PENELITIAN
A. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
...........................................
...........................................
B. METODA PENGAMBILAN SAMPEL
...........................................
...........................................
C. METODA PENGUMPULAN DATA
...........................................
...........................................
D. ANALISIS DATA
...........................................
...........................................
VARIABEL
Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi nilai antara orang dengan yang lain, atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Contoh : sikap, tinggi badan, tingkat pendidikan, loyalitas, kinerja manajerial, likuiditas, harga saham, dsb.
JENIS-JENIS VARIABEL
1. VARIABEL BEBAS (Independent Variable): Merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas ini diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan atau pengaruh terhadap gejala yang diobservasi.
2. VARIABEL TERIKAT (dependent Variable): Variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Contoh :
Hipotesis penelitian : Terdapat Hubungan antara BRAND IMAGE dengan LOYALITAS KONSUMEN.
Variabel Bebas : BRAND IMAGE
Variabel terikat : LOYALITAS KONSUMEN
BRAND IMAGE mempunyai hubungan dengan LOYALITAS KONSUMEN, misalnya brand image yang baik akan berdampak terhadap loyalitas konsumen dan berbeda dengan brand image yang jelek.
3. VARIABEL MODERAT (MODERATE VARIABLE) : Variabel Bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat. Variabel moderat merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Misalnya : Hubungan antara MEREK PERGURUAN TINGGI dengan MINAT KULIAH, peneliti memilih HARGA sebagai Variabel MODERAT. Dengan memasukan variabel Moderat HARGA, maka peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua variabel tersebut berubah. Jika berubah maka keberadan variabel moderta berperan, sebaliknya jika tidak berubah, maka variabel moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel yang diteliti.
4. VARIABEL KONTROL (Control Variable) : Variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya atau variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan
Misalnya : Kontras warna Baju berpengaruh terhadap Keputusan membeli di kalangan wanita.
Variabel Bebas : Kontras Warna
Variabel Terikat : Keputusan Membeli
Variabel Kontrol : WANITA (Jenis Kelamin)
Pada Kasus ini Variabel Kontrol adalah Jenis Kelamin WANITA. Asumsi peneliti bahwa hanya wanita yang terpengaruh secara kontras warna baju jika mereka akan membelinya.
VARIABEL PERANTARA (Intervening Variable) : yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti , tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Variabel perantara bersifat hipotetikal, artinya secara konkret pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang sedang diteliti.
CONTOH : Jika partisipasi pembuatan anggaran yang dibebankan meningkat, maka kinerja untuk mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat.
1. Variabel Bebas : Partisipasi pembuatan anggaran
2. Variabel Terikat : Kinerja
3. Variabel Intervening : Motivasi
Pada kasus penelitian di atas asumsinya: Jika partisipasi dari tiap bagian dalam penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran. Sekalipun demikian, hasil akhir pengerjaan tugas penyusunan anggaran tersebut dipengaruhi oleh faktor motivasi pegawai untuk mengerjakan tugas tersebut. Dengan motivasi yang tinggi dan pemahaman yang baik maka kinerja akan semakin besar.
SKALA PENGUKURAN
- NOMINAL
- INTERVAL
- ORDINAL
- RATIO
- SKALA NOMINAL : Skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karaketristik dengan karakteristik lainnya.
Karakteristik Skala nominal
1. Hasil perhitungan dan bukan merupakan pecahan 2.Angka yang tertera hanya berupa label
3. Tidak memiliki urutan (ranking)
4. Tidak memiliki ukuran baru.
5. Tidak memiliki nol mutlak (Tes Statistik Non Parametrik)
Contoh:
Wanita 1
Laki-laki 2
SKALA ORDINAL : Skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang paling tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya. Analisa Statistik yang cocok untuk data skala ordinal adalah Statistik Non Parametrik.
Contoh Kepangkatan Militer : Jenderal (4), Letnan Jenderal (3) Mayor Jenderal (2) dan Brigadir Jenderal (1)
Atau :
Contoh:
Berilah peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri Ratu……………………… 1
Moro ………………………… 3
Matahari ………………….. 5
Rita I ………………………. 2
Rita II ……………………… 4
Super Ekonomi …………. 6
SKALA INTERVAL : Skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Contoh Skor Ujian Perguruan Tinggi, A, B, C, D dan E. Tes Statistik yang digunakan adalah Tes Statistik Parametrik
Atau : Contoh:
- Skala Pada Termometer
- Skala Pada Jam
- Skala Pada Tanggal
SKALA RATIO; Skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusia dan ukuran timbangan keduanya tidak memiliki angka nol negatif. Artinya seseorang tidak dapat berumur mulai nol tahun dan seseorang harus memiliki berat badan di atas nol. Contoh berat badan, tinggi pohon, tinggi badan, jarak, panjang dll. Tes Statistik yang digunakan untuk data Skala Ratio adalah Statistik Parametrik.
Contoh:
- Berat Badan
- Pendapatan
- Hasil Penjualan
Skala yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial adalah SKALA INTERVAL. Ada Dua (2) tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu;
Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah SKALA SIKAP, SKALA MORAL, TES KARAKTER, dan SKALA PARTISIPASI SOSIAL.
Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah; SKALA PENGUKURAN STSTUS SOSIAL EKONOMI, LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT, KEMASYARAKATAN, dan KONDISI RUMAH TANGGA
Kamis, 01 November 2007
Hipotesis
PENGERTIAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan antara citra produk, harga, dan tayangan iklan,terhadap keputusan pembelian konsumen.
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
- MASALAH PENELITIAN
- VARIABEL PENELITIAN
- METODE ANALISIS DATA
- KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
- Pelayanan Rumah sakit Cepat Sembuh tidak Memuaskan
- Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
- Semangat Kerja Karyawan PT. Yariba Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
- Rumah sakit Cepat Sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit Segera Sehat
- Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank Polli
- Semangat kerja karyawan PT.YARIBA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT.YARIDA
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
- Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
- Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
- Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol(H0)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
- Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
-Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan antara citra produk, harga, dan tayangan iklan,terhadap keputusan pembelian konsumen.
HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:
- MASALAH PENELITIAN
- VARIABEL PENELITIAN
- METODE ANALISIS DATA
- KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
- Pelayanan Rumah sakit Cepat Sembuh tidak Memuaskan
- Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
- Semangat Kerja Karyawan PT. Yariba Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
- Rumah sakit Cepat Sembuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah sakit Segera Sehat
- Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank Polli
- Semangat kerja karyawan PT.YARIBA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja PT.YARIDA
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
- Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
- Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
- Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol(H0)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (jelas)
- Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
- Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat diuji)
-Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak (Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat
Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat yaitu teori permintaan dan penawaran)
Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa. (tidak memiliki dasar kuat)