Minggu, 16 Desember 2007

Klasifikasi Desain Pemasaran

KLASIFIKASI DESAIN RISET PEMASARAN


1. Tujuan utama riset eksploratoris adalah memberikan wawasan dan pemahaman atas masalah yang dihadapi peneliti, informasi yang dibutuhkan pada tahap ini biasanya relatif dirumuskan secara longgar dan proses risetnya sendiri fleksibel dan tidak terstruktur, jumlah sampel kecil dan tidak harus representatif, temuan bersifat tentatif.

2. Riset konklusif bertujuan menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan spesifik. Informasi yang dibutuhkan harus dirumuskan secara jelas, lebih terstruktur dan formal, didasarkan pada sampel besar dan representatif. 

PERUMUSAN MASALAH

Pedoman utama dalam merumuskan masalah riset pemasaran adalah :


  • Memudahkan peneliti dalam mengumpulkan semua informasi

  • Memandu peneliti dalam merumuskan desain penelitian

      Perumusan masalah sebaiknya :


  • Singkat dan jelas
  • Dalam bentuk kalimat pertanyaan
  • Mengandung minimal satu variabel

          Contoh :

  • Bagaimana profil demografis dan psikologis pelanggan Toko “ Laris Terus “ ?

  • Apakah profil tersebut berbeda dengan pelanggan toko-toko pesaing ?









KLASIFIKASI DESAIN RISET PEMASARAN


1. Tujuan utama riset eksploratoris adalah memberikan wawasan dan pemahaman atas masalah yang dihadapi peneliti, informasi yang dibutuhkan pada tahap ini biasanya relatif dirumuskan secara longgar dan proses risetnya sendiri fleksibel dan tidak terstruktur, jumlah sampel kecil dan tidak harus representatif, temuan bersifat tentatif.

2. Riset konklusif bertujuan menguji hipotesis spesifik dan menilai hubungan spesifik. Informasi yang dibutuhkan harus dirumuskan secara jelas, lebih terstruktur dan formal, didasarkan pada sampel besar dan representatif. 










Jumat, 14 Desember 2007

Manajemen Pemasaran

Penetapan Posisi dan Differensiasi

Penetapan posisi (positioning) : adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara pesaing) didalam benak pelanggan sasarannya.

Gagasan yang harus dikemukakan dalam memposisikan produknya : misal manfaat atau fitur.

- Penetapan posisi dengan manfaat tunggal (single-benefit positioning)
- Penetapan posisi dengan manfaat ganda (double-benefit positioning).

Empat kesalahan utama dalam penetapan posisi

Penetapan posisi yan kurang (underpositioning).
Penetapan posisi yang berlebihan (overpositioning).
Penetapan posisi yang membingungkan (confused positioning).
Penetapan posisi yang meragukan (doubtful positioning).

Cara perusahaan memilih penetapan posisinya :
- Penetapan posisi berdasar atribut
- Penetapan posisi berdasar manfaat
- Penetapan posisi berdasar penggunaan/penerapan
- Penetapan posisi berdasar pemakai
- Penetapan posisi berdasar pesaing
- Penetapan posisi berdasar kategori produk
- Penetapan posisi berdasar mutu/harga

Pernyataan penetapan posisi

Menyatakan keanggotaan dalam kategori tertentu
Menunjukkan ke khasan dibanding angota lainnya.

Mengkomunikasikan penetapan posisi :
Menggunakan seluruh unsur bauran pemasaran
Misal : “terbaik dalam mutu” → mutu dikomunikasikan dengan tanda dan isyarat fisik yang biasa orang gunakan untuk menilai mutu.
Mutu dikomunikasikan dengan harga → harga yang mahal menunjukkan produk bermutu tinggi.

Differensiasi

Differensiasi : proses menambahkan serangkaian perbedaan yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran pesaing.

Kriteria perbedaan tersebut :
- Penting
- Khas
- Unggul
- Sulit dimasuki
- Dapat dijangkau harganya
- Mampu menghasilkan laba

Dimensi-Dimensi Differensiasi

1. Differensiasi Produk
2. Differensiasi Pelayanan
3. Differensiasi Personalia
4. Differensiasi Saluran Pemasaran
5. Differensiasi Citra

1. Differensiasi Produk :
- Bentuk
- Keistimewaan
- Kinerja
- Kesesuaian
- Daya Tahan
- Keandalan
- Mudah Diperbaiki
- Gaya
- Rancangan

2. Differensiasi Pelayanan

- Kemudahan Pelayanan
- Pengiriman
- Pemasangan
- Pelatihan Pelanggan
- Konsultasi Pelanggan
- Pemeliharaan dan Perbaikan
- Keramahan

3. Differensiasi Personil

- Kemampuan
- Kesopanan
- Dapat Dipercaya
- Dapat Diandalkan
- Cepat Tanggap
- Komunikasi

4. Differensiasi Saluran

- Cakupan
- Keahlian
- Kinerja

5. Differensiasi Citra

- Lambang
- Media
- Atmosfir
- Peritiwa

Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis

Terdapat 3 macam pengujian hipotesis. Jenis mana yang akan dipakai tergantung pada “ kalimat hipotesis”.
1. Uji dua pihak (two tail) bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A = produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A # kualitas produk B
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 # µ2

Untuk hipotesis asosiatif
Hipotesis nol : Tidak terdapat hubungan antara X dengan Y
Hipotesis alternatif : Terdapat hubungan antara X dengan Y
Ho : ρ = 0
Ha : ρ # 0


2. Uji pihak kiri bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A paling sedikit sama dengan produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A lebih kecil dari kualitas produk B
Ho : µ1  µ2
Ha : µ1 < µ2

Untuk hipotesis asosiatif :
Hipotesis nol : hubungan antara X dengan Y paling sedikit /kecil 0.75
Hipotesis alternatif : hubungan antara X dengan Y lebih kecil dari 0,75
Ho : ρ  0,75
Ha : ρ < 0,75


3. Uji pihak kanan bila :
Untuk hipotesis komparatif :
Hipotesis nol : Kualitas produk A paling besar sama dengan produk B
Hipotesis alternatif : Kualitas produk A lebih besarl dari kualitas produk B
Ho : µ1  µ2
Ha : µ1 > µ2

Untuk hipotesis asosiatif :
Hipotesis nol : hubungan antara X dengan Y paling besar/ = 0.75
Hipotesis alternatif : hubungan antara X dengan Y lebih besar dari 0,75
Ho : ρ  0,75
Ha : ρ > 0,75

Minggu, 09 Desember 2007

RISET PEMASARAN

Menurut Philip Kotler : Riset Pemasaran Sebagai “ perancangan, pengumpulan , analisis dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan “.

Menurut Malhotra : Riset pemasaran adalah "identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran “Suatu riset akan memberikan kontribusi besar bagi organisasi bila memenuhi beberapa persyaratan sbb:- relevan, tepat waktu, efisien, akurat (obyektif).

Dengan kata lain, riset pemasaran atau marketing research adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumplan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian.


Faktor Pendorong Munculnya Kebutuhan Riset Pemasaran

- Perluasan jangkauan pasar
- Peralihan orientasi dari Need Pembeli ke Want Pembeli
- Peralihan dari Persaingan Harga ke Persaingan Non Harga

Secara garis besar rist pemasaran dapat dibedakan menjadi dua macam : Riset identifikasi masalah dan riset pemecahan masalah.
1. Riset identifikasi masalah
Tipe riset ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin tidak atau belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan. Contohnya :
Riset Potensi Pasar
Riset Pangsa Pasar
Riset Citra Merek atau Citra Perusahaan
Riset Karakteristik Pasar
Riset Analisis Penjualan
Riset Peramalan Krisis
Riset Trend Bisnis

2. Riset Pemecahan Masalah
Riset yang diadakan untuk menolong memecahkan masalah yang lebih spesifik didalam pemasaran. Beberapa contoh Riset Pemecahan Masalah adalah :
Riset Segmentasi
Riset Produk
Riset Penempatan Harga
Riset Promosi
Riset Distribusi

Riset Segmentasi :

- Analisis potensi pasar dan respon terhadap berbagai segmen

- Pilih pasar sasaran (target market) dan analisis profil gaya hidup, demografi, media dan kesan terhadap karakteristik suatu produk

Riset Produk :

- Menentukan desain produk yang optimal
- Pengujian kemasan
- Modifikasi produk
- Posisi merk dan pengujian posisi
- Pengujian pasar
- Pengujian penempatan dalam supermarket atau departemen store

Riset Harga :

- Pentingnya harga dalam pemilihan merek
- Kebijakan mengenai harga
- Biaya dari setiap lini produk
- Elastisitas harga berdasarkan permintaan
- Respon yang diakibatkan oleh perubahan harga

Riset Promosi :

- Anggaran promosi yang optimal
- Keterkaitan promosi penjualan
- Bauran promosi yang optimal
- Keputusan mengenai iklan
- Keputusan mengenai media
- Pengujian iklan yan kreatif
- Evaluasi efektif iklan

Riset Distribusi :

- Menentukan tipe distribusi
- Perilaku saluran distribusi
- Intensitas grosir dan cakupan retail
- Margin saluran distribusi
- Lokasi retail dan outlet grosir

Proses riset pemasaran :

Ada enam tahapan dalam proses riset pemasaran

- Perumusan Masalah
- Penentuan Design Riset
- Perancangan Metode Pengumpulan Data
- Perancangan Sampel
- Analisis Dan Interprestasi Data
- Penyusunan Laporan Riset

PERUMUSAN MASALAH

Tiga sumber utama masalah atau peluang riset pemasaran :
- Perubahan yang tidak terantisipasi
- Perubahan yang terencana
- Kemampuan mengidentifikasi gagasan-gagasan baru

Proses Perumusan Masalah :
1. Analisis konteks lingkungan dari masalah
- Informasi dan prediksi masa lalu
- Sumber daya
- Tujuan jk pendek dan jk panjang
- Perilaku pembeli
- Lingkungan hukum
- Lingkungan ekonomi
- Ketrampilan pemasaran dan teknologi

2. Tugas berkenaan dengan perumusan masalah :
- Diskusi dengan pembuat keputusan - 7 c
- Wawancara dengan para pakar
- Analisis data sekunder
- Riset kualitatif

3. Masalah keputusan manajemen yang bersifat action oriented

4. Masalah riset pemasaran yang information oriented

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DAN ANALISIS DATA

Instrumen Valid (sah) jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen (kuesioner).
Instrumen Reliabel (andal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

LANGKAH-LANGKAH UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS, YAITU :
- Mempersiapkan butir-butir pertanyaan berdasarkan konstruk, konsep dan indikator dari variabel yang akan diteliti.
- Instrumen (pertanyaan) diberikan kepada responden untuk diujicobakan
- Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, kemudian ditabulasikan untuk mempermudah penghitungan dan analisis ujicoba tersebut.
- Responden target ujicoba instrumen, tidak dapat dijadikan responden penelitian

Reliabilitas Internal (Internal Consistensy)

1. Dengan rumus Spearman-Brown
2. Dengan rumus Flanagant
3. Dengan rumus Rulon
4. Dengan rumus K – R.21
5. Dengan rumus Hoyt
6. Dengan rumus Alpha Cronbach


Analisis Data

Penggunaan Statistik Dalam Analisis Data
Penelitian yang menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam penelitian, peneliti harus memahami metode statistik. Statistik terbagi kedalam statistik deskriptif dan statitistik inferensial.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menyajikan secara ringkas informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah kedalam suatu bentuk yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan serangkaian fator dalam suatu keadaan yang meliputi frekuensi, pengukuran tendensi sentral (mean,median, modus), pengukuran dispersi (range, varians, standar deviasi) dan tren. Dalam statistik ini terkait pula penyajian berupa bentuk-bentuk distribusi, tabel dan grafik.

Statistik Inferensial

Statistik inferensal dimaksudkan untuk membuat inferensi (prediksi atau keputusan) mengenai sebuah populasi berdasarkan informasi yang terdapat dalam sebuah sampel. Perhatian statistik inferensial adalah untuk mengetahui atau mengambil kesimpulan dari data melalui analisis :

Hubungan antar dua variabel
Perbedaan dalam suatu variabel antar anggota kelompok yang berbeda
Bagaimana beberapa variabel independen dapat menjelaskan terjadinya perubahan dalam suatu variabel independen.
Statistik inferensial digolongkan kedalam statistik parametrik dan statistik nonparametrik. Statistik parametrik terbagi lagi menjadi statistik univariat dan statistik multivariat.
Statistik parametrik digunakan apabila memenuhi asumsi bahwa populasi asal sampel didistribusikan secara normal dan data yang dikumpulkan memakai skala interval atau ratio. Statistik non parametrik dipakai tanpa mensyaratkan asumsi normalitas distribusi populasi dan bisa dipakai untuk data yang berskala nominal atau ordinal.
Contoh statistik inferensial – non parametrik antara lain sign test, Mann-Whitnney U test, korelasi Spearman dan uji chi-square.
Contoh statistik inferensial univariat – parametrik antara lain adalah t-test, Z test, korelasi pearson dan ANOVA.
Contoh statistik inferensial multivariat adalah MANOVA, discriminat analysis, factor analysis, cluster analysis, dan multidimensional scaling. (untuk lebih jelasnya rumus-rumus statistik dan contoh tersebut dapat dilihat pada buku statistik

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliptuti 3 langkah yaitu :
- Persiapan
- Tabulasi
- Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

A. PERSIAPAN

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :
Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumennya anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen ).
Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isian yanga diharapkan tersebut merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
Apa yang dilakukan dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal.

B. TABULASI

Termasuk ke dalam kegiatan tabulasi ini antara lain
Merberikan skor(scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale dan sebagainya.
Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diber skor.
a. Jenis kelamin : - laki-laki diberi kode 1
- perempuan diberi kode 0
b. Tingkat pendidikan :
- Sekolah Dasar diber kode 1
- Sekolah Menengah Pertama diberi kode 2
- Sekolah Menengah Atas diberi kode 3
- Perguruan Tinggi diberi kode 4
Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis yang akan digunakan.
Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada semua variabe, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam coding sheet (coding form), dalam kolom beberapa baris ke berapa.


C. PENERAPAN DATA SESUAI DENGAN PENDEKATAN PENELITIAN

Maksud rumusan yang dikemukakan dalam bagian ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil

UJI HIPOTESIS

Memuat aturan bagaimana data akan diolah dan dianalisa setelah data terkumpul, serta jenis dan pengujian hipotesis. (Bila penelitiannya mencantumkan hipotesis). Lihat desain dan jenis uji statistik yang diambil seperti tersebut diatas.
Teknik pengolahan data dan teknik analisis data perlu dikemukakan secara spesifik. Misalnya teknik pengolahan data menggunakan tabel dan grafik. Teknik analisisnya menggunakan model-model statistik, model-model ekonomi/ekonomitrika, model optimasi, persamaan-persamaan dan lainnya. Statistik uji hipotesisnya menggunakan t, Z, F, X2 (tergantung jenis data) dilanjutkan dengan prosedur statistik uji hipotesisnya. Misalnya penetapan Ho dan Ha, tingkat signifikannya, gambarnya (Satu sisi atau dua sisi) serta keputusan menerima atau menolak Ho.